Continental melihat tumpukan sampah dan tempat sampah daur ulang untuk menemukan bahan yang berkelanjutan untuk ban masa depan.
Perusahaan berharap untuk membuat semua bannya seluruhnya dari bahan yang berkelanjutan paling lambat pada tahun 2050, naik dari 15% menjadi 20% konten terbarukan atau daur ulang hari ini. Dalam siaran pers, Continental menjelaskan bagaimana melihat limbah pertanian seperti sekam padi dan bunga dandelion, serta botol plastik daur ulang, untuk membantu mencapai tujuan tersebut.
Ban mobil penumpang dapat terdiri dari hingga 100 bahan berbeda, menurut Continental, dan salah satu yang terpenting adalah karet alam, yang menurut perusahaan menyumbang 10% hingga 40% dari berat ban modern.
Material berkelanjutan pada ban Continental
Produsen ban sedang mencari sumber karet alam alternatif yang dapat tumbuh lebih berkelanjutan dalam skala industri, seperti yang dilakukan Bridgestone dengan menggunakan semak gurun yang disebut guayule di beberapa ban balap. Continental bertujuan untuk menggunakan dandelion yang dibudidayakan secara khusus sebagai sumber karet alam.
Continental juga mengembangkan pengisi ban silika yang terbuat dari abu sekam padi, bahan limbah yang tidak dapat digunakan untuk makanan atau pakan ternak, kata perusahaan itu. Proses mengubahnya menjadi silika juga lebih hemat energi daripada proses produksi konvensional, klaim Continental.
Pengisi ban lainnya saat ini dibuat dari minyak mentah, tetapi Continental percaya minyak rapeseed nabati dan resin yang terbuat dari sisa kertas dan pemrosesan kayu dapat berfungsi sebagai pengganti. Seperti sekam padi, ini adalah bahan limbah yang tidak memiliki kegunaan praktis lainnya, kata perusahaan itu.
Proses pirolisis digunakan untuk mengekstrak material yang dapat didaur ulang dari ban Continental
Karbon hitam adalah bahan utama lainnya, dan dalam hal ini Continental ingin mendaur ulang ban bekas untuk memulihkan bahannya. Baru-baru ini menandatangani perjanjian dengan Inovasi Pyrum untuk menggunakan proses pirolisis yang terakhir, yang melibatkan penggunaan panas tinggi untuk memecah ban bekas untuk mengekstrak bahan yang dapat digunakan. Continental juga menggunakan “pemrosesan mekanis” untuk memisahkan material lain, termasuk karet, baja, dan tekstil, dari ban bekas.
Bahan daur ulang lain yang ingin dimanfaatkan Continental adalah plastik PET dari botol minuman, yang dapat dibuat menjadi benang poliester untuk selongsong ban. Antara sembilan dan 15 botol bisa masuk ke setiap ban, tergantung ukuran ban, menurut Continental.
Produsen ban lain juga ingin membuat produk mereka lebih ramah lingkungan. Goodyear pada bulan Januari menunjukkan ban prototipe yang mengandung 90% bahan ramah lingkungan, dan berencana untuk mulai membuat ban dengan bahan ramah lingkungan 70% tahun ini. Michelin dan Hyundai juga bermitra dalam bahan berkelanjutan untuk ban EV masa depan.