Rencana untuk meluncurkan berbagai EV Rivian yang lebih kecil dan lebih terjangkau berdasarkan platform R2 baru telah diundur setahun hingga 2026, kata perusahaan itu pada hari Rabu dalam presentasi yang menguraikan hasil keuangan kuartal ketiganya.
Rivian belum banyak bicara tentang kendaraan berbasis platform R2 tetapi CEO dan pendiri RJ Scaringe mengatakan pada 2019 perusahaan berencana untuk memiliki enam model dalam jajarannya pada 2025. Rivian sudah menawarkan SUV R1S dan truk pikap R1T, serta sebuah van pengiriman yang dikembangkan secara eksklusif untuk Amazon.
Rivian mengisyaratkan negosiasi seputar pabrik kendaraan yang akan dibangun di dekat Atlanta, Georgia, sebagai penyebab penundaan. Pabrik senilai $ 5 miliar, yang akan menjadi pabrik kedua Rivian, pertama kali diumumkan pada tahun 2021. Rivian mengatakan pada saat itu pembangunan pabrik akan dimulai pada pertengahan 2022 dan kendaraan pertama akan dibangun di lokasi tersebut pada tahun 2024.
Namun, proyek tersebut dihentikan pada bulan September menyusul keputusan hakim lokal, yang memperingatkan bahwa penurunan cadangan kas Rivian menimbulkan “keraguan serius” apakah proyek tersebut akan layak.
Rivian pada hari Rabu mengatakan pihaknya terus bekerja dengan Georgia dan Otoritas Pembangunan Gabungan negara bagian di pabrik tersebut.
Rivian berhasil mengumpulkan $ 13,7 miliar dari penawaran umum perdana pada tahun 2021 tetapi perusahaan telah mengeluarkan uang tunai karena bekerja pada model-model baru dan meningkatkan produksi model-model yang ada. Untuk kuartal ketiga, Rivian melaporkan kerugian bersih $1,72 miliar dari pendapatan $536 juta. Itu dibandingkan dengan kerugian bersih $1,23 miliar atas pendapatan $1 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Rivian mengatakan pihaknya membangun sekitar 15.000 kendaraan hingga September dan berada di jalur yang tepat untuk membangun 25.000 kendaraan pada 2022. Perusahaan juga mengatakan tetap yakin dengan kemampuannya untuk mendanai operasi hingga 2025.
Perusahaan juga mengharapkan dorongan besar dengan peluncuran kendaraan berbasis R2. Pabrik Georgia akan memiliki kapasitas tahunan 400.000 kendaraan, dan kendaraan yang akan dibangun di sana akan dijual secara global.